menjadi penyiar radio dimasa sekarang ini paling tidak dapat memenuhi 8 Kriteria.
1) Mempunyai kualitas vokal yang memadai.
Dalam melakukan penilaian kualitas suara yang memadai dan tidak memadai, sangat bergantung kepada penilaian pendengarnya. Oleh karena itu merekrut penyiar harus hati-hati apakah suara penyiar tersebut memiliki dan dianggap cocok dengan segmen radionya atau tidak. Misal jika radio bersegmen dewsa diisi oleh karakter vokal dan gaya anak muda, tentu saja hasilnya tidak optimal jika dipergunakan untuk meraih pendengar dewasa. Begitu juga sebaliknya. Atau untuk keperluan program-program khusus terkadang stasiun radio memerlukan karakter vokal yang khusus. Oleh karena itu ketika jenis vokal yang diinginkan tidak didapat biasanya stasiun penyiaran radio akan melatih penyiar yang bersangkutan untuk dioptimalkan menyesuaikan karakter program yang sudah direncanakan oleh program director. Paling penting adalah bagaimana seorang penyiar mampu mengoptimalkan jenis suaranya sehingga sesuai harapan perencanaan program dan harapan pendengar.
Dalam melakukan penilaian kualitas suara yang memadai dan tidak memadai, sangat bergantung kepada penilaian pendengarnya. Oleh karena itu merekrut penyiar harus hati-hati apakah suara penyiar tersebut memiliki dan dianggap cocok dengan segmen radionya atau tidak. Misal jika radio bersegmen dewsa diisi oleh karakter vokal dan gaya anak muda, tentu saja hasilnya tidak optimal jika dipergunakan untuk meraih pendengar dewasa. Begitu juga sebaliknya. Atau untuk keperluan program-program khusus terkadang stasiun radio memerlukan karakter vokal yang khusus. Oleh karena itu ketika jenis vokal yang diinginkan tidak didapat biasanya stasiun penyiaran radio akan melatih penyiar yang bersangkutan untuk dioptimalkan menyesuaikan karakter program yang sudah direncanakan oleh program director. Paling penting adalah bagaimana seorang penyiar mampu mengoptimalkan jenis suaranya sehingga sesuai harapan perencanaan program dan harapan pendengar.




Tuturan penyiar yang dilakukan tanpa persiapan, spontan, tanpa mengingat terlebih dahulu, bahkan tidak dipikirkan sesaatpun sebelumnya. Kelancaran berbicara yang mengalir alami apa adanya, tidak dibuat-buat, jujur jernih, jelas akan banyak dipengaruhi oleh wawasan yang luas dan latihan-latihan khusus. Karena itu penyiar perlu memiliki wacana dan mampu menganalisa situasi serta kondisi dari berbagai aspek, misal pandangan ideologi, politik, sosial, budaya maupun bidang lain yang terkait dengan kepenyiaran. Selain itu harus memahami pula dampak-dampak dari materi yang dibicarakan, khususnya dampak negatif yang berakibat fatal bagi stasiun radio citra dirinya, hal ini bisa dilakukan dengan adlibbing menjadi positif. Kemampuan membaca naskah adalah diperlukan. Hindari kesalahan membaca hanya gara-gara tidak pernah berlatih membaca karena kebiasaan improvisasi tanpa naskah. Oleh karena itu keterampilan membaca mutlak diperlukan dan hal ini perlu latihan.

Penyiar dalam menjalankan tugas harus memahami format radionya, baik format kata maupun format musik, serta aturan-aturan lain yang berlaku pada stasiun radionya. Yang jelas format disini lebih merupakan ramuan pokok atau rancana program yang diarahkan pada pendengar tertentu. Dengan memahami format radionya berarti memahami “station positioning” yang mengacu pada tampil beda dengan stasiun lain untuk membangun loyalitas pendengar. Penetrasi pesan yang lebih mendalam. Paling tidak penyiar harus memahami “need and want”-nya pendengar. Selain itu dalam menjalankan format, tentu saja setiap stasiun radio akan memiliki log siaran atau panduan siaran yang memuat catatan-catatan siaran setiap interval waktu rutin harian. Dan format clock tersebut adalah perintah kerja mulai dari playlist, sistem rotasi musik, iklan, radio expose, penempatan stasiun ID/jingle, atau toleransi waktu bicara para penyiar. Log siaran ini merupakan bahan siaran bagi penyiar yang harus dikerjakan. Dan biasanya log siar ini adalah penjabaran secara rinci dan mudah bagi orang yang bertugas.
4) Memahami secara mendalam segmen radio.
Penyiar dengan memahami secara mendalam segmen radionya berarti akan sangat paham tentang target pendengarnya, penyiar harus tahu pasti siapa pendengarnya: pria/wanita; umur; pendidikan; pekerjaan; tingkat belanja bulanan rumah tangga, tempat tinggal, minat, maupun program apa yang mereka butuhkan dan mereka sukai.
Penyiar dengan memahami secara mendalam segmen radionya berarti akan sangat paham tentang target pendengarnya, penyiar harus tahu pasti siapa pendengarnya: pria/wanita; umur; pendidikan; pekerjaan; tingkat belanja bulanan rumah tangga, tempat tinggal, minat, maupun program apa yang mereka butuhkan dan mereka sukai.
5) Memperlihatkan simpati dan empati terhadap pendengarnya.
Penyiar harus bisa berempati, maksudnya dalam upaya melayani secara optimal sebaiknya bisa mewujudkan rasa kedekatan dengan pendengar, juga sekaligus harus bisa berpikir dari sudut pandang pendengar atau berempati. Sikap apatis tidak diinginkan oleh stasiun radio, karena jika hal ini terjadi maka radio yang bersangkutan tidak akan punya pendengar, dan akan gagal dalam membangun loyalitas pendengar.
Penyiar harus bisa berempati, maksudnya dalam upaya melayani secara optimal sebaiknya bisa mewujudkan rasa kedekatan dengan pendengar, juga sekaligus harus bisa berpikir dari sudut pandang pendengar atau berempati. Sikap apatis tidak diinginkan oleh stasiun radio, karena jika hal ini terjadi maka radio yang bersangkutan tidak akan punya pendengar, dan akan gagal dalam membangun loyalitas pendengar.
6) Mampu menghasilkan gagasan-gagasan segar dan kreatif dalam siarannya.
Seorang penyiar perlu menjadi seorang creator, karena tugasnya menghibur pendengar dengan kata-katanya. Agar pendengar tertarik dalam setiap siarannya selalu menghasilkan gagasan atau ide-ide segar dan selalu kreatif memunculkan hal-hal baru sesuai kondisi atau trend yang berkembang. Penyiar tidak mempunyai kemampuan ini, penampilannya disiaran akan hambar dan tidak berbobot serta menjemukan.
Seorang penyiar perlu menjadi seorang creator, karena tugasnya menghibur pendengar dengan kata-katanya. Agar pendengar tertarik dalam setiap siarannya selalu menghasilkan gagasan atau ide-ide segar dan selalu kreatif memunculkan hal-hal baru sesuai kondisi atau trend yang berkembang. Penyiar tidak mempunyai kemampuan ini, penampilannya disiaran akan hambar dan tidak berbobot serta menjemukan.

Karena bekerja di radio adalah kerja terintegrasi antara masing-masing bagian yang terlibat dalam produksi siaran, maka seluruh praktisi penyiaran termasuk penyiar wajib memiliki kemampuan bekerja sama dan saling pengertian, menghargai dan saling mengingatkan, untuk menghasilkan output siaran yang berkualitas. Menjadi penyiar yang baik harus benar-benar mempunyai kebanggan pada pekerjanya, maksudnya cakap dan berhati-hati terhadap hal-hal kecil dan mekanis serta cara kerja atau prosedur dan sistem-sistem dan bagaimana peraturan-peraturan ditegakan dengan baik. Semuanya ada karena alasan untuk dapat menjadi yang terbaik.
8) Be Your Self.




Kemampuan dasar yang harus dimiliki Broadcaster / Newscaster
Ø memiliki kualitas vokal yang bagus, bulat dan tidak pecah
Ø memiliki artikulasi yang jelas
Ø bisa berekspresi melalui suara
Ø bisa memainkan intonasi suara
Ø bisa mengatur kecepatan bicara
Ø cukup memiliki kemampuan verbal
2. Kemampuan personal:
Ø suka bicara dan bisa menjadi pendengar yang baik jika berhadapan dengan narasumber saat melakukan wawancara
Ø memiliki kepekaan terhadap situasi
Ø mampu menjaga emosi, terutama pada saat siaran
Ø percaya diri saat berbicara / siaran
Ø memiliki rasa ingin tahu
Ø bisa berkonsentrasi
Ø memiliki sense of humor

Semoga bermanfaat dan dapat menjadikan Anda sebagai penyioar radio yang handal
Apa yang perlu dilakukan agar performa seorang penyiar semakin berkembang?
1. Jangan berhenti meningkatkan pengetahuan umum
Meningkatkan pengetahuan umum bisa dilakukan dengan membaca dan melihat, mulai dari buku, film, internet, dan apapun yang ada disekitar kita. Harus diingat, bahwa di mata pendengar, penyiar radio tahu segalanya.
2. Tidak ketinggalan infromasi dan berita
Seorang penyiar radio harus selalu update dengan apa yang saat ini terjadi. Cari dari segala macam sumber informasi dan berita. Apapun yang aktual, yang sedang ramai dibicarakan, yang terjadi, yang sedang jadi trend…apapun…!
Dengan pergaulan yang luas, akan makin banyak yang kita serap dan makin banyak hal yang bisa kita pelajari. Perbanyak teman, perluas jaringan baik dari kalangan narasumber, target audience dan siapapun.
4. Memahami apa yang disuka dan tidak disuka oleh pendengar
Jika dianalogikan dalam dunia bisnis, penyiar adalah produsen dan pendengar adalah konsumen. Sedangkan produk yang ditawarkan adalah ‘air personality’ penyiar dan ‘show’ yang dibawakan penyiar dalam siaran. Agar ‘laku’ kita harus mengetahui apa yang disuka oleh pendengar. Untuk itu lakukan survey dan amati apa yang saat ini sedang disuka oleh pendengar. Penyiar harus ‘customer oriented’!
5. Mengenal industri radio secara umum
Know what you do. Bagaimana kita bisa berharap mendapatkan hasil yang maksimal, jika kita tidak memahami apa yang kita kerjakan. Semakin kita mengenal industri tempat kita berkarya, kita akan semakin memahami celah dan peluang untuk maju. Caranya mudah, banyak bertanya, banyak belajar.
Selain itu penyiar yang baik juga harus bisa siaran dengan gaya siaran yang menjadi ciri khas radio kita dan mengenal karakter target pendengarnya, serta harus patuh dan menjalankan aturan-aturan yang sudah ditetapkan oleh management.
Menjadi Penyiar Tidak Sulit

.jpg)

Radio disukai dari kalangan orangtua hingga remaja. walaupun tidak terlihat gambar, radio mampu memberikan informasi terkini hingga sebagai penghibur pendengarnya. Profesi sebagai penyiar radio adalah profesi yang unik. Hal ini diungkapkan pula oleh Feyzars, Jumat, 16/4/2010 ''Waktu saya bekerja tentunya itu merupakan suatu profesi yang unique yang jarang sekali orang dapat memiliki kesempatan untuk bekerja jadi profesi itu dan saya mendapatkannya. Dan saya mendapatkan kesenangan di dalam profesi itu.''
!doctype>